Quintel Blogger theme

A free Premium Blogger theme.

buat kau

aku membisu didepan semua katakatamu kau mengatakan bunga tetapi aku layu kau mengatakan awan tetapi aku hujan kau megatakan air tetapi aku beku kau mengatakan cinta tetapi aku cemburu

sudahkah kau eja langit dengan bahasa awan kau pahami laut dengan bahasa ombak kau tulis pantai dengan bahasa pasir kau lukis senja dengan bahasa mega


kau adalah gravitasi yang menarikku ke atas bumimu tsunami yang memelukku dalam gulung ombakmu beliung yang memabukkanku dalam pusaranmu

: tidak

kau bukan untukku

re-writed, 16/4/2011

Perbanyaklah jumlah kalian

Saya merasa perlu menerjemahkan ini setelah melihat video ini, ,meskipun orang yang membacanya tidak sebanyak orang yang menonton video, semoga orang yang membacanya bisa mensharingnya ke orang yang jauh lebih banyak lagi. Farubba muballagin aw3a min saami3in.


oleh Dr Raghib Sirjani

Menarik untuk diperhatikan, kenapa banyak Pusat Pembatasan Kelahiran (Keluarga Berencana) di berbagai negara berpenduduk muslim, berada di bawah supervisi dari negara negara barat, Amerika paling depan, juga selalu disokong, baik dari segi materi ataupun teori teori ilmiah, oleh mereka.

Sebagian umat islam mungkin bertanya, apa yang membuat mereka begitu menunjukkan sikap 'kasihan' terhadap ledakan penduduk di negeri negeri muslim ? Apakah hati mereka, Amerika dan Eropa, telah tergerak melihat keadaan kaum muslimin yang sedang mengalami penderitaan sebagai akibat pertambahan penduduk ? Apakah Amerika yang berusaha untuk menekan jumlah kaum muslimin, berbeda dengan Amerika yang menjajah Irak, Afganistan, serta membantu zionis yahudi dalam menjajah Palestina ?

Tak diragukan lagi bahwa jumlah adalah sebuah kekuatan. Quantity is power. Negara yang berpenduduk banyak akan lebih diperhitungkan daripada negara yang berpenduduk sedikit. Orang yang tidak sependapat akan menyanggah; "bahwa kualitas lebih penting daripada jumlah, dan bahwa jumlah yang besar tapi tidak diimbangi dengan pembekalan yang matang hanya akan jadi buih yang tak berbobot." Namun sebelum mereka mengatakan ini, saya nyatakan, bahwa maksud saya sama sekali bukan jumlah tanpa pembekalan. Namun harus ada pembekalan yang baik dan khusus untuk jumlah ini sehingga nantinya menjadi tambahan kontribusi untuk negeri. Bukan beban.


Pemerintah yang bobrok mengkambinghitamkan kesalahan dan problematika yang dihadapinya kepada ledakan populasi. Salah seorang Menteri Kesehatan di sebuah negara muslim menyatakan : Pembatasan 2 anak perkeluarga akan membuat negara menghemat USD 35 miliyar untuk anggaran kesehatan dan pendidikan, dalam kurun waktu 20 tahun ke depan.

Namun mereka mereka lupa, jumlah uang yang terbuang karena kebobrokan mereka di pemerintahan lebih banyak dan berlipat daripada penghematan tersebut. Sebut saja kerugian negara yang disebabkan oleh penggelapan dana, transaksi yang tidak jelas, komisi yang terlalu besar, pembelian barang yang semestinya tidak diperlukan; mulai dari barang barang yang bersifat tersier dan hiburan malam, sampai pembelian senjata yang ternyata sudah tak berfungsi atau kadaluarsa. Belum lagi, kita tidak lupa, dana yang terbuang sia sia sebab pengelolaan yang tidak baik, meskipun dalam perencanaannya bagus. Lalu yang terbuang sebab perencanaan yang tidak baik, walaupun SDM-nya amanah.

Problem sesungguhnya sama sekali bukan pada jumlah penduduk. Problem sesungguhnya berada pada kebobrokan yang menghancurkan system. System pendidikan contohnya, tidak menjalankan bahkan sepersepuluh perannya. Lihat sekolah sekolah yang seharusnya penuh karena penduduk yang semakin banyak, tapi ini malah seperti ditinggal oleh penghuninya. Para guru dan muridnya berama ramai pindah ke Private Center. Hal tersebut terjadi di umumnya negara muslim.

Kita memerlukan jumlah SDM yang cukup untuk mengelola dengan baik tanah tanah di negara2 muslim. Kita perlu SDM yang cukup untuk menggali dan mengeluarkan karunia Allah dari perut bumi yang tersebar dimana mana. Kita perlu jumlah yang cukup untuk menggerakkan sektor produksi dan menggiatkan pabrik pabrik dan perusahaan, untuk mengelola lautan luas sebagai sumber daya dinikmati oleh banyak negara muslim, SDM yang cukup untuk belajar, berkreasi, berinovasi, dan melakukan penemuan penemuan baru. Kita perlu SDM yang cukup untuk membela negara, membentuk tentara yang kuat yang mampu melawan ambisi orang orang yang ingin menyerang dan mengeksploitasi negara.

Jumlah yang besar bila diimbangi dengan pembekalan yang baik adalah sebuah nikmat yang besar. Kita harus bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut. Maka karena itulah Rasulullah SAW bersabda, "Nikahilah wanita yang penyayang dan subur, karena aku karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan umat-umat yang lain (HR abu Dawud dan An Nasa'i)”


Tentu saja maksud Rasulullah SAW bukan jumlah yang besar tapi tak berbobot. Namun beliau bemaksud agar kaum muslimin memperbanyak jumlah, dan di saat yang sama meningkatkan kualitas mereka.

Allah SWT sendiri menyebut banyaknya jumlah sebagai nikmat. Dia berfirman : "Dan ingatlah ketika kalian sedikit, maka Allah memperbanyak jumlah kalian" (Al A'raf : 86). Maka tidak boleh seorang sok berfilosofi, melupakan banyak variabel, dan hanya menyebutkan satu alasan yang itu pasti : Jumlah yang banyak butuh makan lebih banyak, dan sekolah lebih besar.

Wahai para orang yang ingin melemahkan kaum muslimin. Silahkan lihat jumlah penduduk di di negara negara 'maju' versi mereka : Amerika, 303,9 juta. China, 1,331 milyar. Jepang, 127 juta. Jerman, 87 juta. Perancis, 60,9 juta, Inggris, 60 juta. (sumber lihat disini). Lalu kita bertanya : Apakah jumlah ini melemahkan dan membebani negara, atau menjadi kekuatan produktif yang mendorong kemajuan negara ?

Kita bertanya-tanya juga : Kenapa pemerintah Prancis dan Jerman mendorong para warganya untuk bereproduksi ? Lalu kenapa pemerintah Amerika membuka lebar pintu imigrasi ke negaranya untuk siapapun di atas muka bumi ini.? Bahkan mereka diberikan kewarganegaraan Amerika. Lalu kenapa mereka memberikan kewarganegaraan Amerika untuk setiap bayi yang lahir di wilayah mereka ?

Hai kaum muslimin, saya tidak mengajak kalian untuk hanya memperbanyak jumlah. Rawatlah jumlah yang banyak itu dengan pengasuhan yang baik, pendidikan yang tepat, pengarahan yang baik, dan dengan niat shalihah demi meninggikan kalimat Allah di timur dan di barat.

Saya akan menutup tulisan saya dengan sebuah hadist dari Baginda Nabi SAW : Setiap Nabi telah dianugrahi ayat ayat dan memiliki pengikut yang beriman dengannya. Sedangkan aku telah dikaruniai wahyu yang diturunkan kepadaku, aku berharap akulah yang memiliki pengikut terbanyak pada hari kiamat nanti” (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad)

Semoga Allah selalu memuliakan islam dan kaum muslimin.

dialihbahasakan oleh Qudwah Sipit dari sini. .semoga bermanfaat.

Lihat tulisan ini dalam bentuk facebook note